Sahabatku sekalian, tersirat yang paling utama dalam pandangan kita ketika mendengar kata 'BIDADARI' adalah sosok yang teramat cantik tiada duanya. Lalu apa kaitan nya dengan judul artikel diatas. Berikut paparan mengenai bagaimana sebenarnya kecemburuan tersebut. Akankan kita benar-benar merasa cemburu dengan bidadari-bidadari syurga??
Bidadari syurga, makhluk sangat indah yang telah Allah ciptakan untuk hamba-hambaNya yang soleh,
yang berbuat kebaikan, yang layak untuk memasuki syurga. Diceritakan
bahwa bidadari-bidadari syurga ini terlalu merindukan suaminya di dunia
dan ingin melihat suaminya di dunia, namun tidak diberi izin oleh
malaikat penjaga syurga. Suatu hari mereka meminta izin dari Allah untuk
menjenguk ke bumi untuk melihat suami mereka dan akhirnya diizinkan oleh Allah.
Bidadari-bidadari ini dapat mengenali siapa suami mereka karena di dada
mereka telah tertulis nama suami yang mereka rindui.
Apabila melihat ke bumi, mereka pun melihat isteri dari suami mereka di dunia yang
tidak taat serta berbuat derhaka kepada suaminya, lalu bidadari syurga itu
berkata, “Janganlah kamu menyakitinya, semoga Allah memerangimu,
sesungguhnya dia hanyalah tamu di sisimu, sebentar lagi dia akan datang
kepada kami dan meninggalkanmu.” Di dalam Al-Quran dan hadith banyak
sekali dijelaskan ataupun digambarkan tentang sosok bidadari yang
bertempat di syurga dan bersedia melayani para ahli Jannah.
AL-QURAN
Maukah aku kabarkan kepada mu apa yang lebih baik daripada semuanya itu? bagi orang-orang yang
bertaqwa disediakan di sisi Tuhan mereka beberapa syurga, yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Disediakan juga
pasangan-pasangan/isteri-isteri yang suci bersih, serta
keredaan dari Allah. (Al-Imran:15)
Demikianlah , kemudian Kami berikan mereka pasangan bidadari yang bermata indah. (Ad-Dukhan:54)
Dan (mereka dilayani) bidadari-bidadari yang cantik parasnya. (Al-Waqi’ah:22)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan
isteri-isteri mereka dengan ciptaan istimewa, serta Kami jadikan mereka
sentiasa dara (yang tidak pernah disentuh). (Al-Waqi’ah:35-36)
Dan di sisi mereka ada
bidadari-bidadari yang redup pandangannya,dan yang sebaya umurnya. (Sad:52)
Di dalam Syurga-syurga itu terdapat
bidadari-bidadari yang membatasi pandangannya, yang tidak pernah disentuh oleh manusia dan jin sebelumnya; maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu dustakan? Bidadari-bidadari itu (cantik berseri) seperti permata
delima dan marjan. (Ar-Rahman:56-58)
Dan di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang bermata indah, dan membatasi pandangannya. (As-Saffat:48)
Dalam kedua-dua Syurga itu juga terdapat (bidadari-bidadari) yang baik akhlaknya, lagi cantik parasnya. (Ar-Rahman:70)
Ia itu bidadari-bidadari, yang hanya
tinggal tetap di tempat tinggal masing-masing; maka yang mana satu di
antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
(Bidadari-bidadari itu) tidak pernah disentuh sebelum mereka oleh
manusia dan tidak juga oleh jin. (Ar-Rahman:72-74)
HADITH
Rasulullah s.a.w bersabda: “Jika salah
seorang bidadari menampakkan wajahnya, niscaya akan menerangi antara
langit dan bumi.” (H.R. Bukhari)
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w
bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman, “Aku siapkan bagi hamba-hambaKu
yang soleh sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah
didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas oleh fikiran.” (H.R.
Bukhari dan Muslim)
Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah
s.a.w bersabda: “Jibril mengatakan kepadaku bahawa ketika orang mukmin
masuk syurga, akan disambut oleh bidadari dengan pelukan hangat dan
erat. Dengan jari dan telapak tangan manakah akan dibandingkan
kelembutan dan keindahannya, kalau lambaiannya akan memadamkan sinar
matahari dan bulan?” (H.R. Thabrani)
Rasulullah s.a.w bersabda: “Sekiranya
salah seorang bidadari syurga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari
langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang
harum semerbak. Sungguh penutup kepala salah seorang wanita syurga itu
lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah
s.a.w bersabda: “Jika sehelai saja dari rambut bidadari jatuh ke bumi,
nescaya wanginya akan meliputi seluruh timur dan barat.” (H.R.
Ath-Thabrani)
Ibnul Qayyim memberikan penjelasannya
mengenai hal ini: “Mengenai rambut bidadari ada dua sifat kontradiktif
yang membuat kecantikannya semakin nyata dan memikat. Pekatnya hitam
rambut terpadu dengan putihnya wajah dan mata yang bersinar cemerlang.
Sungguh kontras sekali, namun disitulah letak kecantikannya.” (Kitab
Hadzil Arwah:316)
Rasulullah s.a.w bersabda: “Rombongan
yang pertama masuk syurga adalah dengan wajah bercahaya bak rembulan di
malam purnama. Rombongan berikutnya adalah dengan wajah bercahaya
seperti bintang-bintang yang berkilau di langit. Masing-masing orang di
antara mereka mempunyai dua isteri, dimana sumsum tulang betisnya
kelihatan dari balik dagingnya. Di dalam syurga nanti tidak ada orang
bujang.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah s.a.w bersabda: “Penghuni
syurga boleh mencermin melihat wajahnya di pipi bidadari yang mulus
itu.” (H.R. Al-Baihaqi dan Al-Hakim)
Dari Anas bin Malik, Rasulullah s.a.w
bersabda: “Seandainya bidadari meludah pada tujuh lautan, nescaya air
laut akan tawar kerana keindahan dan kemanisan mulutnya, kerana bidadari
terbuat dari za’faran.”
Dalam sebuah riwayat oleh Hafidz Abu
Bakar Al-Ajri, dari Imran bin Hasyim dan Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w
bersabda: “Mahligai-mahligai (istana) di syurga itu tercipta dari Lu’lu,
dan pada tiap-tiap mahligai itu ada tujuh puluh kampung dari Yaqut yang
merah dan pada tiap-tiap kampung ada tujuh puluh rumah daripada Zamrud
yang hijau; dan tiap-tiap rumah ada tujuh puluh tempat tidur; dan
tiap-tiap tempat tidur ada tujuh orang perempuan dari bidadari.”
Rasulullah s.a.w bersabda: “Sungguh
tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia
dan seisinya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Dari Anas r.a, Rasulullah s.a.w
bersabda: “Seorang mukmin di syurga diberi kekuatan untuk menjimak
isterinya sekian dan sekian.” Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah,
apakah ia begitu kuat?” Baginda s.a.w bersabda, “Ia akan diberi kekuatan
seratus orang laki-laki.” (H.R. Tirmidzi)
Dari Ummu Salamah r.a, ia berkata: Saya
bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia
ataukah bidadari yang bermata jeli?” Baginda s.a.w menjawab,
“Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata
jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak
tampak.” Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada
mereka?” Baginda s.a.w menjawab, “Karena solat mereka, puasa dan ibadah
mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh
mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna
hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya
terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati,
kami lemah-lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi
dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah
bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan
kami memilikinya’.” (H.R. Ath-Thabrani)
Riwayat Ibnu Abbas r.a, Rasulullah s.a.w
bersabda: “Sesungguhnya di dalam syurga itu terdapat bidadari-bidadari.
Dikatakan kepadanya, namanya ‘Aina’, ia diciptakan dari empat unsur,
iaitu misik, kafur, anbar dan za’faran. Semua bidadari-bidadari itu
sangat merindukan suami-suami mereka. Andai sekali saja
bidadari-bidadari itu meludah di dunia maka tawarlah lautan tersebut
lantaran ludahnya. Tertulis pada tengkuknya, ‘Barangsiapa yang suka akan
dirinya seperti aku, maka beramal dengan ketaatan kepada Tuhannya’.”
Riwayat Ibnu Mas’ud r.a, Rasulullah
s.a.w bersabda: “Sesungguhnya ketika Allah menciptakan syurga ‘Adn, Dia
memanggil malaikat Jibril, berangkatlah engkau ke syurga ‘Adn dan
lihatlah apa yang telah aku ciptakan untuk hamba-hambaKu dan
wali-waliKu. Maka berangkatlah Jibril ke syurga ‘Adn dan mengelilingi
syurga tersebut. Maka salah seorang bidadari dari penghuni istana-istana
syurga yang masih perawan dan matanya bersinar-sinar memuliakannya,
lalu bidadari itu tersenyum pada malaikat Jibril, maka menjadi teranglah
syurga ‘Adn karena gigi-giginya. Lalu malaikat Jibril bersujud, ia
menyangka cahaya itu berasal dari Nur Tuhan Yang Maha Mulia. Maka
bidadari itu memanggil malaikat Jibril, “Wahai makhluk yang dipercayai
Allah s.w.t, tahukah engkau untuk siapa aku diciptakan?” ucap bidadari
jelita itu. “Tidak,” jawab malaikat Jibril. “Sesungguhnya aku ini
diciptakan oleh Allah s.w.t untuk orang yang memilih ridha Allah s.w.t
daripada menuruti hawa nafsunya,” ungkap bidadari itu.”
Di dalam kitab Daqoiqul Akbar Fii
Dzikril Jannati Wan-Nar karya Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy
disebutkan: Rasulullah s.a.w bersabda, “Allah s.w.t menciptakan wajah
bidadari dari empat warna, yaitu putih, hijau, kuning, dan merah. ALLAH
menciptakan tubuhnya dari minyak za’faran, misik, anbar dan kafur.
Rambutnya dari sutera yang halus. Mulai dari jari-jari kakinya sampai ke
lututnya dari za’faran dan wangian. Dari lutut sampai payudara dari
misik. Dari payudara sampai lehernya dari Anbar dan dari leher sampai
kepalanya terbuat dari kafur. Seandainya bidadari itu meludah sekali di
dunia, maka jadilah semua air di dunia Kasturi. Di dadanya tertulis nama
suaminya dan nama-nama Allah s.w.t. Pada setiap tangan dari kedua
tangannya terdapat sepuluh gelang dari emas, sedangkan pada jari-jarinya
terdapat sepuluh cincin, dan pada kedua kakinya terdapat sepuluh
binggal (gelang kaki) dari Jauhar dan permata.”
sumber :http://syahirul.com/
Perasaan cemburu merupakan bagian dari tabiat manusia. Tidak hanya terjadi pada wanita, namun juga terjadi pada lelaki. Sebagai janji Allah bagi penduduk surga, Allah akan memberikan beberapa istri kepadanya di surga. Tentu anda bisa membayangkan, bagaimana dengan perasaan wanita. Betapa sedihnya ketika sang suami tercinta, yang saat ini mendampingi hidupnya tanpa ada pesaing lainnya, suatu saat nanti akan diperebutkan dengan oleh banyak wanita.
Namun satu catatan yang perlu anda pahami, perasaan di atas adalah bayangan kita yang belum pernah mengintip indahnya surga. Dan tentu saja, yang namanya bayangan, belum pasti benarnya. Lebih-lebih, bayangan untuk sebuah suasana baru, yang sama sekali belum pernah terbesit dalam perasaan manusia. Surga nan penuh kenikmatan.
Bayangan Tentang Surga, Pasti Meleset
Sehebat apapun bayangan anda tentang surga, realita yang ada di surga pasti akan berbeda dengan apa yang anda bayangkan. Anda yang saat ini mungkin sempat membayangkan, betapa sedih dan cemburunya anda, ketika suami diperebutkan oleh bidadari indah nan jelita, yang semuanya menjadi pesaing anda. Namun pastikan, bahwa bayangan anda ini tidak akan sesuai dengan relita di surga. Karena bayangan apapun tentang surga, belum mewakili apa yang sejatinya terjadi di surga.
Hal ini telah ditegaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadis Qudsi, bahwa Allah ta’ala berfirman,
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah di surat As-Sajdah ayat 17,
Untuk itu, anda tidak perlu khawatir bawaan perasaan semacam ini hanya ada di dunia dan akan pupus setelah kita meninggalkan negeri fana ini. Bayangan kesedihan, cemburu, permusuhan, yang muncul di jiwa manusia, tidak akan berulang ketika mereka masuk surga.
Mereka Telah Dibersihkan Sebelum Masuk Surga
Diantara nikmat Allah yang diberikan kepada penduduk surga, Allah bersihkan mereka dari setiap kotoran hati ketika di dunia. Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Setelah dibersihkan, mereka masuk surga dengan hati tanpa beban, hati yang bersih. Sirna sudah segala penyakit benci, dengki, hasad, sedih, bingung, yang dulu mereka alami di dunia. Dinukil dari Ibn Abbas dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum, bahwa mereka menjelaskan,
Tidak Ada Permusuhan dan Cemburu
Meskipun suami anda memliki 70 bidadari, anda tidak akan diliputi rasa sedih dan cemburu. Semua itu telah Allah hilangkan. Yang anda alami dan dialami oleh semua penduduk surga, mereka akan merasa menjadi makhluk paling bahagia.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ini semua sebagaimana yang Allah tegaskan melalui ayat-Nya,
Allahu a’lam
***
Muslimah.Or.Id
Penulis: Ustadz Ammi Nur Baits
Perasaan cemburu merupakan bagian dari tabiat manusia. Tidak hanya terjadi pada wanita, namun juga terjadi pada lelaki. Sebagai janji Allah bagi penduduk surga, Allah akan memberikan beberapa istri kepadanya di surga. Tentu anda bisa membayangkan, bagaimana dengan perasaan wanita. Betapa sedihnya ketika sang suami tercinta, yang saat ini mendampingi hidupnya tanpa ada pesaing lainnya, suatu saat nanti akan diperebutkan dengan oleh banyak wanita.
Namun satu catatan yang perlu anda pahami, perasaan di atas adalah bayangan kita yang belum pernah mengintip indahnya surga. Dan tentu saja, yang namanya bayangan, belum pasti benarnya. Lebih-lebih, bayangan untuk sebuah suasana baru, yang sama sekali belum pernah terbesit dalam perasaan manusia. Surga nan penuh kenikmatan.
Bayangan Tentang Surga, Pasti Meleset
Sehebat apapun bayangan anda tentang surga, realita yang ada di surga pasti akan berbeda dengan apa yang anda bayangkan. Anda yang saat ini mungkin sempat membayangkan, betapa sedih dan cemburunya anda, ketika suami diperebutkan oleh bidadari indah nan jelita, yang semuanya menjadi pesaing anda. Namun pastikan, bahwa bayangan anda ini tidak akan sesuai dengan relita di surga. Karena bayangan apapun tentang surga, belum mewakili apa yang sejatinya terjadi di surga.
Hal ini telah ditegaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadis Qudsi, bahwa Allah ta’ala berfirman,
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“Aku telah menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang sholeh, surga
yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah ada telinga yang
mendengarkannya, dan belum pernah terbesit dalam hati manusia.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah di surat As-Sajdah ayat 17,
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Tidak ada jiwa yang mengetahui surga yang Aku rahasiakan untuk mereka, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka lakukan.” (HR. Bukhari 3244, Muslim 2824, Turmudzi 3197, dan yang lainnya).Untuk itu, anda tidak perlu khawatir bawaan perasaan semacam ini hanya ada di dunia dan akan pupus setelah kita meninggalkan negeri fana ini. Bayangan kesedihan, cemburu, permusuhan, yang muncul di jiwa manusia, tidak akan berulang ketika mereka masuk surga.
Mereka Telah Dibersihkan Sebelum Masuk Surga
Diantara nikmat Allah yang diberikan kepada penduduk surga, Allah bersihkan mereka dari setiap kotoran hati ketika di dunia. Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَخْلُصُ المُؤْمِنُونَ مِنَ النَّارِ، فَيُحْبَسُونَ
عَلَى قَنْطَرَةٍ بَيْنَ الجَنَّةِ وَالنَّارِ، فَيُقَصُّ لِبَعْضِهِمْ
مِنْ بَعْضٍ مَظَالِمُ كَانَتْ بَيْنَهُمْ فِي الدُّنْيَا، حَتَّى إِذَا
هُذِّبُوا وَنُقُّوا أُذِنَ لَهُمْ فِي دُخُولِ الجَنَّةِ
“Orang-orang mukmin akan dibebaskan dari neraka, kemudian mereka
berhenti dikumpulkan di qantharah, tempat antara surga dan neraka.
Kemudian ditegakkanlah qishash diantara mereka akibat kezaliman yang
terjadi di antara mereka di dunia. Setelah dibersihkan dan disucikan,
barulah mereka diizinkan masuk surga…” (HR. Ahmad 11095 dan Bukhari 6535).Setelah dibersihkan, mereka masuk surga dengan hati tanpa beban, hati yang bersih. Sirna sudah segala penyakit benci, dengki, hasad, sedih, bingung, yang dulu mereka alami di dunia. Dinukil dari Ibn Abbas dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum, bahwa mereka menjelaskan,
أن أهل الجنة عندما يدخلون الجنة يشربون من عين فيذهب الله ما في قلوبهم من غل، ويشربون من عين أخرى فتشرق ألوانهم وتصفو وجوههم
Bahwa penduduk surga ketika hendak masuk surga, mereka minum mata
air, kemudian Allah hilangkan segala penyakit kebencian dalam hati
mereka.Kemudian mereka minum mata air yang lain, lalu kulit mereka
bercahaya dan wajahnya bersinar cerah. (At-Tadzkirah, Qurthubi, hlm. 499)Tidak Ada Permusuhan dan Cemburu
Meskipun suami anda memliki 70 bidadari, anda tidak akan diliputi rasa sedih dan cemburu. Semua itu telah Allah hilangkan. Yang anda alami dan dialami oleh semua penduduk surga, mereka akan merasa menjadi makhluk paling bahagia.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ، يُرَى مُخُّ
سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ مِنَ الحُسْنِ، لاَ اخْتِلاَفَ
بَيْنَهُمْ وَلاَ تَبَاغُضَ، قُلُوبُهُمْ قَلْبٌ وَاحِدٌ، يُسَبِّحُونَ
اللَّهَ بُكْرَةً وَعَشِيًّا
“…masing-masing mereka memiliki dua istri. Sumsum tulang betisnya
kelihatan dibalik daging, karena saking indahnya. Tidak ada
perselisihan dan permusuhan diantara mereka. Mereka sehati, senantiasa
bertasbih mensucikan Allah, pagi dan sore.” (HR. Bukhari 3245, Muslim 2843, dan yang lainnya).Ini semua sebagaimana yang Allah tegaskan melalui ayat-Nya,
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ
”Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka,
sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas
dipan-dipan.” (QS. Al-Hijr: 47).Allahu a’lam
***
Muslimah.Or.Id
Penulis: Ustadz Ammi Nur Baits
0 Komentar